Ternyata ini Penyebab Borobudur Harus Dibatasi, Miris!

Pengunjung ke Candi Borobudur mestinya memang dibatasi demi menjaga kelanggengannya. Studi terkini menunjukkan lantai benda purbakala itu aus 0,175 cm per tahun akibat gesekan dengan kaki pengunjung.
Sebelumnya, rumah ibadah umat Buddha yang dibangun 1.197 tahun lalu itu menjadi buah bibir setelah Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mewacanakan kenaikan tiket masuknya menjadi Rp750 ribu.

Tantangan Menjaga Borobudur sebagai Destinasi Superprioritas - Greeners.Co

Sumber: Google

Menurut dia, kenaikan itu dilakukan demi menjaga kelestarian Borobudur. Perubahan harga tiket itu seiring dengan pembatasan atau kuota 1.200 wisatawan dalam sehari.

“Kami juga sepakat untuk membatasi kuota turis sebanyak 1.200 orang per hari, dengan biaya US$100 untuk wisatawan mancanegara dan turis domestik sebesar Rp750 ribu. Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya 5.000 rupiah saja,” katanya dikutip dari akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Senin (6/6).

Mengutip akun instagram Konservasi Borobudur, @konservasiborobudur, ada enam alasan kunjungan ke Borobudur harus dibatasi. Berikut alasan selengkapnya.

1. Gesekan Lantai

Pihak Konservasi menjelaskan gesekan alas kaki pengunjung dapat menyebabkan keausan atau lapisan lantai Candi Borobudur kian tipis. Pengikisan lantai terjadi 0,175 cm per tahun.

Pengunjung pun diminta menggunakan alas kaki khusus (upanat). Selain untuk kelestarian Candi, penggunaan upanat juga diharapkan membantu memberdayakan masyarakat di kawasan sekitar Candi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno pun mengungkapkan rencana penggunaan upanat untuk kepentingan konservasi Borobudur.

Pengunjung juga diimbau jika hendak menikmati Borobudur tidak harus naik ke struktur candi, agar tidak merusak kontur di wilayah situs yang pernah masuk ke tujuh keajaiban dunia itu.

2. Tekanan Jumlah Pengunjung

Pembatasan jumlah pengunjung menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga kelestarian situs Candi Borobudur, baik fisik maupun non fisik.

Berdasarkan kajian berjudul ‘Physical Carrying Capacity (Daya Dukung Fisik) Candi Borobudur’ yang ditulis Isni Wahyuningsih, Koordinator Kelompok Kerja Dokumentasi dan Publikasi Balai Konservasi Borobudur, pengunjung yang dapat naik ke struktur candi maksimal 1.259 orang per hari.

Namun, idelnya adalah 128 orang per kunjungan demi kenyamanan dan eksplorasi maksimal terhadap relief candi.

3. Minimnya Pengalaman Pengunjung

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Magelang mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur mencapai 3,66 juta pada 2018. Angka tersebut naik menjadi 3,75 juta pada 2019, lalu turun menjadi 965.699 pada 2020.

Gallery for Ternyata ini Penyebab Borobudur Harus Dibatasi, Miris!

Leave a Reply