Welcome di thread sederhana ane gansis
Enjoy reading and have a good time
Medal of Honoratau Medali kehormatan, merupakan sebuah penghargaan tertinggi yang hanya bisa di dapatkan oleh tentara Amerika dalam medan perang. Medali ini sendiri diberikan kepada prajurit yang mampu melakukan aksi berani diatas tanggung jawabnya. Beberapa aksi itu sendiri terdengar cukup horor walaupun heroik, mulai dari menembus garis musuh, menolong mereka yang terluka, hingga ada yang bersedia mengorbankan nyawanya sendiri 
Walaupun terdengar seperti film dengan genre perang-drama, nyatanya aksi-aksi luar biasa itulah yang mengantarkan beberapa orang di bawah ini untuk layak mendapatkan medali tersebut.
Penasaran seperti apa?
Keep reading bellow ya gansis
Dr. Mary Edwards Walker – Melewati garis musuh seorang diri untuk menolong para prajurit yang terluka
Merupakan yang pertama dan satu-satunyawanita yang pernah menerima penghargaan tertinggi Army Medal of Honor, Dr. Mary terkenal dengan aksi beraninya yang tanpa takut melewati garis musuh untuk menolong para prajurit terluka semasa perang saudara meletus di Amerika.
Bekerja sebagai ahli bedah di lapangan, Dr. Mary benar-benar mempertaruhkan hidupnya untuk menolong kebutuhan medis yang sangat di perlukan baik oleh rakyat sipil, maupun tentara sekutu.
Uniknya kegiatan beradrenalin tinggi seperti menyeberangi garis musuh, terpaksa dilakukan olehnya seorang diri, ketika tidak ada satu pun teman sejawatnya yang mau untuk menemaninya dalam kegiatan tersebut, di karenakan bahaya yang mengancam nyawa, mulai dari tertembak, hingga menjadi tawanan 
Namun Dr. Mary tidak mengkhawatirkan semua hal tersebut, dan terus melanjutkan kegiatannya menolong mereka yang membutuhkan bahkan ketika hal tersebut mengharuskannya berkali-kali melewati garis musuh. Pada akhirnya ketika harus menetap untuk merawat seorang pasien, Dr. Mary di tangkap dengan tuduhan sebagai mata-mata, dan di tawan hingga 4 bulan lamanya. Beliau pun di anugerahi Army Medal of Honor oleh presiden Andrew Johnson setelah perang reda
Jake Allex – Seorang diri menghancurkan regu tentara Jerman
Prancis 9 Agustus, 1918. Mimpi buruk menyambangi Jake Allex dan pasukannya, ketika satu regu tentara jerman yang bersenjatakan senapan mesin menyerbu markasnya. Lebih buruk lagi serangan tersebut cukup berhasil untuk memutuskan rantai komando yang nyatanya cukup krusial, karena korban yang jatuh di pihaknya merupakan petugas dengan rank yang lebih tinggi.
Tidak membuang-buang waktu untuk memutuskan siapa yang harus mengambil komando, Allex memutuskan untuk maju ke tengah medan perang seorang diri. Di tengah-tengah hujan peluru musuh, Allex cukup beruntung untuk dapat maju cukup jauh hingga menghabiskan seluruh amunisi miliknya dan menewaskan beberapa tentara Jerman. Allex tetap memaksa maju dengan menggunakan bayonet miliknya, membunuh lima tentara Jerman berikutnya, dan menangkap 15 tawanan seorang diri.
Solo lord nih orang 
Alan Eggers & John Latham – Melewati “No Man’s Land” untuk menyelamatkan kru tank.
“No Man’s Land” merupakan sebutan untuk sebuah area luas yang membentang dari satu parit milik pasukan sekutu hingga ke parit seberang yang di miliki oleh pasukan musuh. Sesuai dengan namanya, area ini menjadi ketakutan dan teror bagi banyak tentara di medan perang. Bukan tanpa alasan, selain karena memerlukan satu pleton pasukan untuk merebut parit milik lawan, di area ini jugalah yang paling banyak memakan korban nyawa.
29 September, 1918. Alan Eggers dan John Latham cukup sial untuk terjebak bersama Thomas O’Shea ketika serangan bom asap memisahkan mereka bertiga dari regu pasukan yang harusnya mereka ikuti.
Seolah takdir untuk menolong rekan sejawat, saat itulah ketiganya mendengarkan panggilan minta tolong tentara Amerika dari sebuah tank yang terletak tidak jauh dari ketiganya. Eggers, Latham dan O’shea pun memutuskan untuk menolong, bahkan ketika tau bahwa lokasi tank tersebut berada di tengah-tengah No Man’s Land.
Di tengah terik matahari, ketiganya meninggalkan perlindungan dan bergegas menuju tank tersebut. Eggers dan Latham cukup beruntung untuk selamat dari hujan peluru dan mortar dari tentara Jerman, sementara O’shea terluka cukup parah. Eggers dan Latham pun melanjutkan perjuangan mereka dan berhasil mengeluarkan tiga orang tentara Amerika tadi untuk kemudian berlindung ke parit terdekat.
Uniknya, setelah menyelamatkan ketiga tentara Amerika dan O’shea ke tempat berlindung terdekat. Keduanya malah kembali ke lokasi tank tadi untuk mengambil senapan mesin jenis Hotchkiss. Berbekal senapan mesin yang mereka dapatkan, Eggers dan Latham pun berhasil menahan musuh di tempatnya. Tepat ketika malam tiba, mereka bergegas meninggalkan parit dan berhasil mencapai garis depan dengan menyelamatkan tiga orang tentara Amerika dan sebuah senapan mesin.
Biji besi dah, bukan kaleng-kaleng
Charles Berry – Menyelamatkan nyawa sesama prajurit dengan mengorbankan nyawanya.
Dengan keterbatasan teknologi semasa perang dunia ke 2 seperti tidak adanya drone, satelit pengawas, hingga peralatan vital seperti night vision mau tidak mau membuat para prajurit di medan perang harus ekstra awas dan hati-hati dalam memperhatikan sekeliling mereka. Terlebih ketika malam tiba dimana sumber cahaya cukup terbatas.
Maret, 1945 Iwo Jima, Jepang. Charles Berry dan unit pasukannya di kejutkan oleh serangan tiba-tiba yang di luncurkan oleh sekelompok pasukan Jepang pada tengah malam. Bukannya pertempuran saling tembak, Berry dan unitnya malah terjebak dalam duel lempar granat yang cukup horor.
