Kenaikan harga minyak goreng sejalan dengan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang juga terus meningkat dan tembus ke level tertinggi sepanjang sejarah di level US$8.000 ringgit malaysia (RM) pada Selasa (1/3).
Meski begitu, kenaikan harga minyak goreng yang signifikan masih menjadi pertanyaan banyak pihak. Pasalnya, Indonesia adalah penghasil sawit nomor wahid di dunia.
Namun, pemerintah justru tak mampu memberikan jaminan harga minyak goreng murah kepada rakyat. Hal ini berbanding terbalik dengan harga minyak goreng di Malaysia.
Harga minyak goreng di negara penghasil sawit terbesar nomor dua di dunia itu jauh lebih murah dibandingkan Indonesia.
Mengutip laman resmi Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Halehwal Pengguna (KPDNHEP), harga minyak goreng bersubsidi hanya 2,5 RM per kilogram (kg) atau Rp8.500 (kurs Rp3.400).
Di Malaysia, minyak goreng dijual dalam ukuran kilogram. Hal ini berbeda dengan ritel di Indonesia yang menggunakan satuan liter.
Dengan perhitungan seperti itu, maka 1 liter minyak goreng setara dengan 0,9 kg.
Harga minyak goreng bisa murah di Malaysia karena subsidi dari pemerintah. Subsidi diberikan lewat program cooking oil stabilization scheme (COSS).
Namun, tak semua minyak goreng disubsidi oleh pemerintah. Sejumlah pihak juga menjual minyak goreng tak bersubsidi dengan ukuran 2 kg dan 5 kg.